Selasa, 11 Oktober 2011

Perintah Dasar Linux (ubuntu)

Seringkali bagi kita yang baru menggunakan linux sering bingung atau tidak tahu perintah-perintah dasar dari linux atau biasa disebut CLI (Command Line Interface), terutama pengguna yang biasanya menggunakan windows yang tinggal klak-klik mouse. Memang saat ini sudah lebih mudah untuk mengoperasikan ubuntu dengan GUI-nya dengan mouse, tapi justru kekuatan linux terdapat di CLI-nya. Tak ada salahnya kan kalo kita juga paham command line-nya. Berikut ini perintah-perintah dasar yang biasanya digunakan untuk operasi dasar di linux:


ls –> untuk melihat list direktori
ls -l –> untuk melihat list direktori secara lengkap
ls -a –> untuk melihat list direktory beserta file hidden-nya

pwd –> melihat working direktori kita sekarang
cp –> meng-copy file
contohnya: cp grub.cfg /boot/grub/

mv –> memindahkan file atau merubah nama file
rm –> menghapus file

mkdir –> membuat direktori
rmdir –> menghapus direktori

ps –> melihat proses
free –> melihat free memory
top –> melihat task manager ala linux
vmstat –> melihat proses yang sedang dikerjakan

df -h –> melihat sisa kapasitas harddisk
du -h –> melihat persentase pemakaian harddisk untuk file atau direktori

clear –> membersihkan layar di terminal

hostname –> menampilkan nama komputer
who –> melihat nama login kita

cat –> membuka file (sekali lewat)
more –> membuka isi file (per halaman)
less –> membuka isi file (bisa scroll-up scroll-down)

info –> berisi perintah-perintah di shell linux
man –> melihat manual book dari perintah di linux

poweroff –> mematikan komputer
reboot –> merestart komputer
uptime –> melihat sudah berapa lama komputer dinyalakan

history –> melihat perintah apa saja yang pernah diketik

date –> melihat tanggal
cal –> melihat kalender

ifconfig –> melihat konfigurasi jaringan

Bila kita kurang mengerti dengan suatu perintah shell di linux kita dapat melihat penjelasannya lebih rinci di perintah man (contoh: man du).
Ini jelas sekali berbeda dengan OS lain yang mengharuskan kita untuk melihat keterangannya di website resminya atau mencari-cari di buku teks. Namun memang sedikit kendala apabila bahasa inggris kita kurang lancar, tapi bila kita positive thinking ini sama saja kita belajar linux sambil memperlancar inggris kita. Linux akan menjadikan kita profesional IT yang handal di kemudian hari.

Smoga ilmu yg saya postingkan ini bermanfaat u/ para penggemar coding ^^

SELAMAT MENCOBA !! :)

Senin, 10 Oktober 2011

Apa itu Kelas IP ? | Macam-macam Kelas IP

Dalam IP address dikenal 5 kelas yakni kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu didesain untuk kebutuhan jenis-jenisnya sendiri, antara lain :


Kelas A

Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).
Kelas B

Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (256^2)
Kelas C

Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.

Kelas D

Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone

Kelas E

Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.


Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
  • Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0.
  • Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
  • Netmask
adalah address yang digunakan untuk melakukan masking/filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.